Sekilas Prodi

Latar Belakang dan Sejarah Program Studi Tadris Bahasa Indonesia

Program Studi Tadris Bahasa Indonesia adalah prodi termuda di lingkungan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan. Prodi ini mendapat izin penyelenggaraan dari Kementrian Agama berdasarkan Keputusan Menteri Agama (KMA) Republik Indonesia, Nomor 481 Tahun 2022 tertanggal 10 Mei 2022 dan mulai beroperasi pada Tahun Akademik 2023/2024. Di tahun operasional pertama, Prodi Tadris Bahasa Indonesia mampu menjaring 87 mahasiswa (dua kelas) dengan asal daerah dan latar pendidikan yang beragam, di antaranya terdapat satu mahasiswa asing asal Provinsi Narathiwat, Thailand. Latar belakang pendirian prodi ini didahului dengan kajian filosofis dan riset sederhana yang ditinjau dari beberapa aspek yaitu kepentingan perguruan tinggi, masyarakat lokal, regional, nasional, dan internasional.

Kepentingan Perguruan Tinggi

Menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi pasal 4 bagian a menyatakan fungsi perguruan tinggi adalah “mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa”. Program Studi Tadris Bahasa Indonesia adalah program studi pendidikan yang sangat penting keberadaannya guna membentuk watak serta peradaban bangsa. Bahasa Indonesia memiliki kandungan nilai-nilai budaya yang berperan membentuk karakter. Dibukanya Program Studi Tadris Bahasa Indonesia turut pula memberikan andil dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan bahasa Indonesia. Pendidikan Tadris Bahasa Indonesia juga merealisasikan tujuan pembangunan di bidang pendidikan sesuai dengan amanat UUD 1945 dan UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas.

Masyarakat Lokal

Menurut      situs     kemendikbud  pada laman data pokok pendidikan (Dapodik) online, diketahui jumlah sekolah SMA sederajat di lingkungan eks-karesidenan Pekalongan yang terdiri atas Kabupaten Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Brebes, Kota Tegal, dan Kota Pekalongan berjumlah 442 sekolah. Adapun jumlah Madrasah Aliyah menurut Kementrian Agama yang diakses pada alamat http://pendis.kemenag.go.id/ sejumlah 70 sekolah, sehingga jumlah total terdapat 512 sekolah SMA sederajat. Jumlah sekolah yang sangat besar tidak sebanding dengan perguruan tinggi di eks-karesidenan Pekalongan yang membuka Program Studi Bahasa Indonesia. Hanya terdapat dua perguruan tinggi yang membuka keilmuan tersebut, sehingga kehadiran Tadris Bahasa Indonesia UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan masih sangat dibutuhkan masyarakat di tingkat lokal.

Nasional

Tahun 2019 menjadi salah satu tonggak perhatian pemerintah yang sangat baik terhadap bahasa Indonesia dengan munculnya Peraturan Presiden nomor 63 tahun 2019 tentang Penggunaan Bahasa Indonesia. Adanya Peraturan Presiden tersebut meningkatkan penggunaan bahasa dalam ruang publik. Peraturan Presiden juga diharapkan mampu meningkatkan jiwa nasionalisme ditengah menurunnya semangat nasionalisme. Hadirnya Program Studi Tadris Bahasa Indonesia di FTIK UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan juga bertujuan untuk meningkatkan semangat nasionalisme dan kebangsaan. Manfaat lainnya dari hadirnya Prodi Tadris Bahasa Indonesia adalah untuk mengembangan metode inovasi pembelajaran, mendukung program pemerintah untuk melestarikan dan mengembangkan seni budaya berbasis kearifan lokal.

Regional dan Internasional

Dunia pendidikan secara global mebutuhkan tenaga pendidik program studi Bahasa Indonesia yang berwawasan global. Terbukti dibukanya prodi Bahasa Indonesia di luar negeri seperti Kanada, Jepang, Australia, Korea Selatan, Ukraina, dan Suriname. Ikut serta menghasilkan lulusan profesional untuk mendukung menduniakan bahasa Indonesia dalam pendidikan, pariwisata, dan perdagangan serta mampu menjadi pengajar Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA).